Lontar Jumroh
Melontar dengan batu kerikil pada jumroh (marma) Ula, Wusta, Aqabah. Pada tanggal 10 Zulhijah yang dilontar hanya Jumroh Aqobah saja dengan 7 kerikil.
Pada tanggal 11, 12 dah 13 Zulhijah melontar ketiga Jumroh masing-masing dengan 7 batu kerikil dan harus masuk ke dalam lubang Marwa. Jika lontaran mengenai tugunya dan kerikil melesat melewati bibir sumur, maka lontaran dianggap tidak sah dah wajib diulang.
 
Ma'la
Tanah kuburan bagi penduduk Makkah sejak jaman dahulu kala sampai sekarang. Jemaah haji dari seluruh dunia yang meninggal di Makkah biasanya dimakamkan di Ma'la yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram arab sebelah timur. 
Mabit di Mina
Keadaan jamaah haji di Mina di malam hari untuk tidur/beristirahat pada hari-hari tasyik. Ketentuan Mabit di Mina adalah keberadaan jamaah haji di Mina lebih dari separuh malam.
Mabit di Muzdalifah
Bermalam atau berhenti sejenak di muzdalifah dengan berdoa atau berzikir sampai melewati tengah malam pada tanggal 10 Zulhijah. Bagi yang datang di muzdalifah sebelum tengah malam, maka harus menunggu sampai tengah malam.
Mabit bisa berhenti sejenak dalam kendaraan atau turun dari kendaraan pada saat itu bisa dimanfaatkan untuk mencari kerikil disekitar tempat kendaraan untuk melempar jumrah di Mina.
Makam Baqi
Tanah kuburan untuk penduduk Madinah sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jemaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi yang letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Disini di makamkan Usman Bin Affan RA (Khalifah III) dan para istri Nabi, yaitu Siti Aisyah RA, Umi Salamah, Juwariyah, Zainab, Hafshah binti Umar Bin Khattab dan Mariyah Al Qibtiyah RA.
Juga di Baqi ini dimakamkan putra-putri Rasulullah SAW, diantaranya Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab dan Ummu Kulsum. Demikian pula Ruqayyah Halimatus Sa'diyah ibu yang menyusui Rasulullah SAW. Sahabat yang pertama kali dimakamkan di Baqi adalah Abu Umamah, Hasan bin Zararah dari kaum Anshar dan Usman bin Maz'un dari holongan Muhajirin.
Makam Hawa
Adalah tanah kuburan bagi penduduk Jeddah sejak zaman dahulu sampai sekarang. Menurut salah satu riwayat di pemakaman inilah Siti Hawa di makamkan.
Maqam Ibrahim
Batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Bekas kedua telapak kaki itu dalamnya 10 cm, batu tersebut berukuran panjang 27 cm, lebar 14 cm, jarak antara telapak kaki kanan dengan kiri 1 cm.
Diatas batu tersebut, Nabi Ibrahim berdiri dan menjadikannya sebagai tangga untuk membangun Ka'bah. Saat ini Maqam Ibrahim telah disapu perak, tetapi bekas telapak masih terlihat dengan jelas. Letaknya kurang lebih 8 meter dari Ka'bah.
Pada masa Raja Faishal, Maqam Ibrahim dikelilingi dengan bangunan kecil beratap yang dikurung dengan marmer seluas 130 x 180 cm dengan ketinggian 75 cm. Bagi kaum muslimin disyariatkan untuk shalat di Maqam Ibrahim.
Marwah
Bukit yang saat ini berada dalam Masjidil Haram yang dijadikan tempat untuk mengakhiri Sa'i dan termasuk tempat mustajab.
Masjid Jin
Terletak di dekat Ma'la. Dinamakan Masjid Jin, karena para Jin bersepakat (berbai'at) mengakui Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah dan disitu pula tempat turunnya wahyu (surat Jin). Masjid Jin ada kaitannya dengan asbabul nuzul surat Jin.
Masjid Nawirah
Letaknya di sebelah barat Padang Arafah, menuruh hikayat disinilah Rasulullah SAW menyampaikan pidato Wada' (perpisahan) kepada umat Islam yang menunaikan ibadah haji bersama beliau pada tahun itu.
Masjid Qiblatain
Masjid ini Sebelumnya dinamai Masjid Bani Salamah, letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat istana raja ke jurusan Wadi Aqiq. Pada awalnya, qiblat menghadap ke arah Baitul Maqdis di Jerusalem/Palestina, kemudian turunlah wahyu agar memindahkan qiblat dari arah semula ke arah Masjidil Haram.
Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti Masjid berqiblat dua yaitu ke arah Jerusalem/Palestina dan ke arah Masjidil Haram.
Masjid Quba
Sebuah Masjid yang terletak di Quba, terletak kira-kira 5 km sebelah barat daya Madinah. Waktu Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, orang-orang pertama yang menyongsong kedatangan Rasulullah SAW adalah penduduk Quba.
Karena orang-orang Quba dan Madinah belum mengenal Nabi, maka tatkala Nabi bersama pengiring tunggalnya yaitu Abu Bakar Ashiddiq datang berpakaian yang sama-sama putih, mereka ragu-ragu mana yang Nabi. Hal itu menarik perhatian Abu Bakar. Untuk menghilangkan keragu-raguan mereka, maka Abu Bakar memegang selendang dan dilindungkan ke atas kepala Nabi Muhammad SAW.
Miqat
a. Miqat Zamani: Ketentuan batas waktu untuk mengerjakan haji, yaitu tanggal 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah.
b. Miqat Makani: Ketentuan batas tempat untuk memulai Ihram haji/umrah.
Multazam
Tempat yang letaknya diantara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah. Disebut Multazam karena orang-orang yang berada di tempat itu berdo'a memohon Allah dan memastikan bahwa do'anya dikabulkan oleh Allah SWT.
Nafar
Menurut bahasa artinya rombongan. Sedangkan menurut istilah adalah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina pada hari-hari Tasyrik.
Nafar terbagi dua bagian:
a. Nafar Awal : adalah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina lebih awal, paling lambat sebelum terbenam matahari tanggal 12 Zulhijah.
b. Nafar Tsani (Nafar Akhir) : adalah kenerangkatan jamaah haji meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah melontar Jumroh Ula, Wustha dan Aqobah.
Ra'ml
Lari-lari kecil antara dua pilar hijau hanya disunatkan bagi laki-laki yang mampu melaksanakannya, sedangkan bagi wanita tidak disunatkan lari-lari kecil.
Raudhah
Suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai dengan tiang-tiang putih, berada diantara Rumah Nabi (sekarang Makam Rasulullah SAW) sampai mimbar. Adapun luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan 2 meter. Raudhah adalah tempat yang mustajab untuk berdo'a.
Rukun Haji
Rangkaian amal yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan Dam (denda) jika di tinggalkan tidak sah hajinya.
Sa'i
Berjalan yang di mulai dari bukit Marwah atau sebaliknya sevabyak 7 kali perjalanan yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit safa ke marwah dihitung satu kali.
Lari-lari kecil sunat dilakukan bagi laki-laki mulai dari pilar hiaju sampai pilar hijau berikutnya. Bagi wanita tidak disunatkan berlari-lari kecil, cukup berjalan biasa. orang yang melakukan sa'i boleh dalam hadas besar.
Shalat Jum'at di Arafah, Muzdalifah dan Mina
Apabila hari wukuf jatuh pada hari jum'at para pakar islam menyatakan jamaah haji tidak diwajikan melaksanakan shalat jum'at. Demikian pula di Muzdalifah dan Mina.
Shofa
Bukit yang pada saat ini berada di dalam Masjidil Haram yang dijadikan tempat untuk memulai Sa'i dan termasuk tempat mustajab
Tahallul
Keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.
Tahallul ada 2 macam:
a. Tahallul Awal ialah keadaan seseorang yang telah melakukan dua diantara tiga perbuatan : misalnya melontar Jumroh Aqobah dan bercukur atau Jumroh Aqobah dan Tawaf Ifadah serta Sa'i atau Tawaf Ifadah dan Sa'i serta bercukur. Sesudah Tahallul awal seseorang boleh ganti pakaian biasa dan memakai wangi-wangian dan boleh mengerjakan semua yang dilarang selama berihram, akan tetapi masih dilarang bersetubuh dengan istri/suami.
b. Tahallul Tsani ialah keadaan seseorang yang telah melakukan ketiga perbuatan : melempar Jumroh Aqobah, bercukur dan Tawaf Ifadah serta Sa'i. Bagi yang Tawaf Qudum disertai Sa'i maka tidak perlu melakukan Sa'i lagi setelah Tawaf Ifadah. Sesudah Tahallul Tsani seseorang boleh bersetubuh dengan istri/suami.
Tawaf
mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. (Ka'bah berada di sebelah kiri) di mulai dari arah sejajar Hajar Aswad. Orang yang melakukan tawaf harus dalam keadaan suci dari hadas besar, kecil dan najis.
Macam-macam tawaf sebagai berikut:
a. Tawaf Qudum ialah tawaf sunat sebagai penghormatan pada Baitullah(tahiyat), bagi orang yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran, sedangkan bagi haji tamattu' ketika pertama kali memasuki kota Mekkah langsung melakukan tawaf umrah. Tawaf umrah adalah rukun umrah, orang yang telah melakukan tawaf umrah berarti dia telah melakukan tawaf qudum karena didalamnya telah mencakup makna tawaf qudum.
b. Tawaf Ifadah ialah tawaf rukun haji apabila di tinggalkan tidak sah hajinya. adapun waktunya sesudah Wukuf di Arafah sedangkan awal waktunya setelah lewat tengah malam tanggal 10 Julhijah.
c. Tawaf Wada ialah tawaf pamitan yang wajib dilakukan seseorang yang akan meninggalkan kota Mekkah dan Tawaf Wada tersebut tidak disertai dengan sa'i.
d. Tawaf Sunat ialah tawaf yang dilakukan setiap masuk masjidil Haram tanpa pakaian ihram dan bukan dalam rangka haji.
Tayamum
Bersuci dari hadas kecil maupun besar dengan menggunakan debu yang suci. Tayamum diperbolehkan dalam keadaan ketidakadaan atau kekurangan air ketika seseorang berada dalam bus, kereta api atau pesawat terbang.
Udzur Syar'i
Sesuatu yang menyebabkan seseorang menurut hukum diperbolehkan tidak melaksanakan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dibolehkan melaksanakan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
Wajib Haji
Rangkaian amal yang harus dilakukan dalam ibadah haji, bila tidak di kerjakan atau di tinggalkan hajinya sah tapi dikenakan Dam.
Wukuf
Berdiam diri sejenak di Arafah pada waktu tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijah, wukuf di awali khutbah, shalat Dzuhur dan Ashar dijama' taqdim dan qasar sebaiknya berjamaah, kemudian diisi dengan kegiatan membaca doa, berzikir, membaca Al-Quran, tasbih dan istigfar.
Ziarah
Ziarah tidak termasuk rangkaian ibah haji, tetapi untuk memenuhi anjuran nabi Muhammad SAW.
a) Tujuan ziarah, ziarah merupakan amalan yang bertujuan melihat dari dekat tempat-tempat bersejarah dan untuk menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan agama Islam agar dapat memperoleh iman. Ziarah ke tempat bersejarah baik di Mekkah, Madinah maupun tempat lain tidak termasuk rangkaian ibadah haji.
b) Hukum ziarah, hukum asal berziarah ketempat bersejarah adalah mubah. Bila dilaksanakan dengan niat baik untuk menambah iman dan keyakinan terhadap kebesaran ajaran Islam hukumnya menjadi sunah. Tetapi apabila dilaksanakan dengan cara berlebihan misalnya dengan cara mengeramatkan tempat-tempat tersebut sehingga menimbulkan kemusyrikan, maka hukumnya menjadi haram. 
Tags yang terkait makna haji: makna haji mabrur, makna ibadah haji, pengertian haji dan umrah, pengertian haji mabrur, ibadah haji, rukun haji, buku makna haji, makna haji ali syariati.

;;