Tampilkan postingan dengan label AMALAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMALAN. Tampilkan semua postingan
AMALAN YANG MEMBATALKAN PAHALA PUASA
Bulan Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh maghfir, barokah dan surga. Tapi
belum tentu semua orang mendapatkan barokah bulan Ramadhan, karena ada golongan
orang yang rugi dalam bulan Ramadhan. Hal ini dijelaskan dalam hadist di bawah
ini
Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصلّ عليّ , ورغم أنف رجل دخل عليه رمضان
ثـمّ انسلخ قبل أن يغفرله , ورغم أنف رجل أدرك عنده أبواه الكبر فلم يدخل الجنّة
“Rugilah seseorang yang bilamana aku disebut dihadapan nya ia
tidak membaca shalawat untuk ku, rugilah seseorang yang menemui bulan Ramadhan
kemudian meninggalkan nya sebelum dia diampuni, dan rugilah seseorang yang
kedua orangtuanya menginjak usia lanjut dalam pengasuhan nya lalu ia tidak
masuk surga.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi rahimahullah no 3545
dan Imam Ahmad Rahimahullah 2/254. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
rahimahullah dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi 2810]
Dari hadist tersebut diatas jelaslah bahwa ada golongan
orang-orang yang rugi yang tidak mendapatkan berkah bulan Ramadhan. Yang mereka
dapat hanyalah haus dan dahaga tanpa mendapatkan pahala puasa. Orang-orang yang
seperti ini adalah termasuk orang-orang yang rugi karena diberi kesempatan
untuk mendapatkan berkah tetapi dia tidak mendapatkan karena amalan yang telah
membatalkan pahala dari puasa itu sendiri. Walaupun puasanya tidak batal, namun
tidak mendapat pahala dari puasa, karena puasa bukanlah sekedar menahan makan
dan minum seperti hadist berikut
لَيْسَ
الصِّيَامُ مِنَ اْلأَكْلِ وَ الشُّرْبِ
“Bukanlah puasa itu sekedar menahan dari makan dan minum”.
[Shahih, HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim]
Ada hal-hal lain yang
ia harus menahan diri darinya sebagai bagian dari ibadah puasanya. Ibnu Qoyyim
Al-Jauziyyah menerangkan: Seorang yang berpuasa adalah orang yang anggota
badanya berpuasa dari perbuatan-perbuatan dosa, lisannya berpuasa dari kata
dusta, kata keji, dan ucapan palsu, perutnya berpuasa dari makanan dan minuman,
syahwatnya berpuasa. Bila dia berbicara, tidak berbicara dengan sesuatu yang
mencacat puasanya, bila berbuat, tidak berbuat dengan suatu perbuatan yang
merusak puasanya, sehingga seluruh ucapannya keluar dalam keadaan baik dan
manfaat.
وَرُبَّ
صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ والعطش
“Bisa jadi
seorang yang berpuasa, bagiannya dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga”.
[Shahih, HR Ibnu Hibban:8/257]
5 hal kecil yang dapat merusak/membatalkan pahala puasa yang
biasa tanpa kita sadari :
1.
Al-kadzbu yaitu berdusta atau bohong. Perbuatan ini
sangat mudah terjadi, bahkan bisa tidak terasa kita ucapkan.
2.
Al-ghibah yaitu membicarakan kejelekan orang lain.
Orang yang pandai Ngerasani orang lain ini juga tergolong dari amal yang akan
menyebabkan terhapusnya pahala puasa.
3.
An-namimah yaitu mengadu domba. Hal ini sudah tidak
asing dalam kehidupan sehari-hari apalagi dalam dunia politik.
4.
Al-yamiin Al-ghamus yaitu
sumpah palsu, kadang kita mengucap sumpah atas nama Allah tanpa kita sadari.
5.
Melihat lawan jenis dengan
syahwat. Sering kita lebih suka melihat-lihat yang mengandung syahwat,
jalan-jalan di keramaian dengan berbaurnya laki-laki dan perempuan yang tidak
tertutup auratnya dengan sempurna sehingga mengundang syahwat lawan jenisnya
Na’udzubillah, semoga kita terhindar
dan terlindungi dari hal dan perkara tersebut diatas agar amal puasa kita tidak
sia-sia dan diterima disisi Allah SWT. Menjadikan amalan yang penuh barokah dan
tidak termasuk orang-orang yang rugi. Hanya tergantung pada niat dan
kesungguhan diri kita untuk menghindarinya. Semoga senantiasa istiqamah dalam
kebenaran. Amiin.
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)